Jam Dinding VS Baterai
Pada saat memasukkan sebuah baterai ke dalam sebuah jam dinding maka jam dinding itu mulai bekerja menjalankan tugasnya.
Detik demi detik… Menit demi menit… Jam demi jam… Terus bekerja sampai baterai itu habis.
Jam dinding itu bekerja tanpa pamrih, dilihat orang atau tidak, ia tetap berdenting. Dihargai orang atau tidak ia tetap berputar walaupun tak seorangpun mengucapkan terima kasih, ia tetap bekerja.
Pada waktu bekerja ia tetap menyuarakan KEBENARAN dan selalu bicara apa adanya… Ketika jarum menunjukkan angka 6 ia berbunyi 6x, saat menunjukkan jam 9 iapun berbunyi 9x dan begitu seterusnya tanpa dilebihkan atau dikurangi sedikitpun juga.
Ketika Tuhan menciptakan manusia manusia, Ia juga memberi baterai yaitu napas kehidupan. Dengan napas kehidupan maksudnya agar kita bisa bekerja dan terus berkarya serta memberi sebanyak-banyaknya manfaat bagi sesama seperti halnya jam dinding tadi.
Selama “baterai” itu masih berfungsi biarlah kita terus melakukan hal-hal yang baik dan berguna bagi sesama. Tidak usah memusingkan diri dengan pujian dan penghargaan… Sekalipun hal-hal baik yang kita lakukan tidak dilihat dan tidak dihargai oleh orang lain, kita harus terus melakukannya.
Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah.
Manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati.
Semoga bermanfaat. Salam.
Latest posts by Budi S @ImpianClub (see all)
- Konferensi Regional Pertama SkyWay Capital di Jakarta Indonesia ! 14.12.2019 - Oktober 4, 2021
- Atasi Kebotakan dengan Rekayasa Genetika - Oktober 4, 2021
- Activity EM BAGE, Pak Mardianto Harahap - Oktober 4, 2021
- AQUIX, Ekonomi Hijau - Oktober 4, 2021
- Motivasi Sukses - Oktober 3, 2021