Maksimalisasi dan Cara Menjaga Kelangsungan Produksi
Maksimalisasi dan Cara Menjaga Kelangsungan Produksi
Apakah Produksi Kita Masih Ada?…
Bagaimana Menjaga Kelangsungan Produksi?…
Pertanyaan di atas merupakan pertanyaan yang menarik dan sangat perlu dijawab dalam tindakan nyata.

Salam Produktifitas
Semangat… semangat… semangat… never give up, sebelum 31.12.2019, 24.00 pm.
Semangat mengejar produksi harus kita lakukan, dengan ekstra effort. Implementasi konkrit tindakan harus dilakukan, karena dengan bertindaklah baru ada hasil. Apa aja konkrit tindakannya?…
1. Preparasi dipertajam
RKH sore dan RKH Real pastikan terjadi. Sequencenya: penuhi TK panen dahulu, sesuai dengan jumlah master ancak terupdate. Jika hari sebelumnya ada ancak tidak selesai, jadikan penambah Ha rencana yang *WAJIB* diselesaikan, otomatis TKnya juga bertambah.
Team BSS juga harus dicukupi, sesuai dengan Ha semprot yang harus dituntasin dalam sehari.
Kemudian TK pupuk dipenuhi sesuai dengan target harian pemupukan. Intinya : 4 pekerjaan penting menjadi prioritas harus dipenuhi dan terjadi setiap harinya (Panen/BM, Chemist, Pupuk dan Rawat Jalan/TP2A), bukan tarik sana tarik sini.
Informasi PENTING, sebagai ajang contoh (Benchmark) Area 1 di masing-masing estate:
GMKE — Estate Model dari A to Z
BDME — Penyemprotan dari A to Z
SMNE — Mitigasi Angkut TBS dari A to Z
BAGE — Rawat Jalan/TP2A dari A to Z
BHJE — Panen dari A to Z
SMRE — Pemupukan dari A to Z
Semua manager, Askep dan Asisten mendukung dan melakukan dengan segera !
2. Proses Kawal ditingkatkan
Kunci dari berhasilnya goal atau target sebuah organisasi sangat ditentukan oleh pengawasan (control). Seorang planters, bukti pengawasannya baik terletak dari sampel yang diambil sudah mewakili dari kendala/masalah yang sedang terjadi.
Tepat kawal di panen :
Periksa di areal palungan, pinggiran parit, peringgan, lingkar luar, pinggiran sungai, pinggiran hutan/inklap, areal semak dan pokok yang berada di range tidak normal (sisipan dan pokok tinggi). Jalankan sesuai standard (jumlah cek, ada bukti pemeriksaan cek, ada dokumentasi dan follow up setiap temuan masalah).
Proses angkut TBS pastikan dimulai jam 07.30 WIB dan BM tidak menempel di unit. Penegakan mutu transport harus dikawal dan dijalankan dengan standard maksimum 3 butir/TPH, tidak boleh ada deputy BM.

Tepat kawal semprot :
Secara global yang saya lihat di palungan (rendahan), pinggiran parit, pinggiran sungai dan lingkar luar cenderung semak. Konkrit kerjanya langsung digiring saja TK semprot ke tempat tersebut, dengan mengurangi beban per kap bila perlu. Di areal darat cenderung sudah clean weeding. Piringan, pasar pikul dan gawangan tidak semak atau bersih sepanjang masa merupakan indikator kesuksesan team semprot.

Tepat kawal pupuk :
Pupuk terbaik itu di tapak kaki planters. Pastikan administrasi pemupukan di Update (RKH pupuk, kondisi gulma areal di pupuk (layak pupuk, tergenang atau tidak, non teras atau tidak, dll). *Pengawas pupuk terbaik itu bukan di CR tapi di pasar tengah*. Cek harus standard (sampel mewakili, periksa TK yang cenderung bermasalah). 5T dijalankan tanpa kompromi/tanpa toleransi (zero tollerance).
Tepat kawal rawat jalan/TP2A :
Penyebab jalan rusak adalah air, intinya bagaimana tidak terjadi genangan air di badan jalan (tempurung terbalik) dan jalan cepat kering (manfaatkan sinar matahari, lakukan rempes pelepah). Indikator dengan tepatnya kongsi kerja ini jalan siap dilalui sepanjang masa (all weather road) dan palungan (rendahan) gampang diakses/tidak semak.

3. Budaya Pertanggungjawaban dan Evaluasi Kerja di Upgrade
Mandor/Asisten harus mampu dan berani menyampaikan secara jujur proses yang dilakukan hari itu “UNTUNG atau RUGI” (profit or loss). Jika ini sudah menjadi budaya, sudah tentu mandor tersebut mengetahui standard minimum output dan faktor pengurang pekerjaannya. Berbicara untung atau rugi, harus diketahui berapa totalitas biaya yang digunakan (HK, bahan dan alokasi). Manager harus selalu menggaungkan ini serta dipastikan dilakukan, pada akhirnya akan menjadi budaya.
Setiap kendala/masalah dituliskan di Buku Permasalahan dan Notulensi PDCA, sehingga bisa dijadikan monitor penuntasannya.

Masukan dari Pak Plantation Advisor (PA Reg 1), Bpk. Sri Hartono:
1. Masalah ditulis di buku PDCA, dibuat program dan time frame, tambahkan ke buku REKAM.
2. Pada blok low yield, diperkecil di titik sebelah/ancak mana yg perlu dicek.
Ini diwakili cek tiap hari panen pada ancak paling sedikit keluar TBS pada rotasi yang lalu. Atau siapa output pemanen terendah pada rotasi yg lalu, panen rotasi yg sama (hari ini minta dicek kondisi ancak atau TK nya).
Semoga tulisan sederhana ini, bisa dijadikan koreksi untuk perbaikan buat team Divisi/Estate.
Best Regards
Area Controller 1
Keyword:
maksimalisasi produksi, benchmark, panen, pupuk, chemist, BHS, BSS, BMS, TP2A, palungan, PDCA, goal, target, upkeep road, all weather road, planters, inklap, deputy BM, clean weeding, REKAM
#KamiMAUKamiJugaBISA
#TanpaTAPITanpaNANTI
#LandingLanguage
#LandingPosition
Latest posts by Budi S @ImpianClub (see all)
- Konferensi Regional Pertama SkyWay Capital di Jakarta Indonesia ! 14.12.2019 - Oktober 4, 2021
- Atasi Kebotakan dengan Rekayasa Genetika - Oktober 4, 2021
- Activity EM BAGE, Pak Mardianto Harahap - Oktober 4, 2021
- AQUIX, Ekonomi Hijau - Oktober 4, 2021
- Motivasi Sukses - Oktober 3, 2021