Mengatasi Kekecewaan
Kekecewaan-kekecewaan hampir selalu disertai kemunduran. Saat kita menerima kerugian…, tak seorangpun mengharapkan kita menjadi sebongkah batu karang yang tak tertembus.
Atau sebuah pulau yang tak dapat diakses. Bahkan Tuhan tidak mengharapkan kita begitu sangat tegarnya, sehingga kita hanya mengabaikan kekecewaan-kekecewaan dalam kehidupan. Dengan memandang remeh semua persoalan, seolah-olah kita tahan rasa sakit.
Tidak sahabatku…!
Saat kita mengalami kegagalan dan kerugian,… Normal bila kita merasa menyesal atau sedih.
Itulah cara tuhan menciptakannkita.
Jika kita kehilangan pekerjaan… Kemungkinan kita akan mengalami kekecewaan yang hebat…
Jika kita sedang mengalami hubungan yang hancur, itu akan menyakitkan.
Jika kita pernah kehilangan seorang yang kita kasihi… Ada saatnya untuk berkabung, ada saatnya untuk bersedih.
Itu memang normal.
Kita sedang menghalangi masa depan kita.
Kita harus membuat suatu keputusan, bahwa kita akan terus melanjutkan kehidupan kita.
Itu tidak terjadi secara otomatis… Kita harus bangkit. Musuh sedang menipu kita agar supaya kita bergelimang dengan rasa mengasihani diri sendiri, resah, menyesali diri, terbeban.
Pertanyaan-pertanyaan…
Mengapa…?…
Mungkin sah-sah saja…
Atau mungkin membantu untuk merenung selama satu masa…, tetapi setelah itu, berhentilah membuang waktu dengan berusaha mencari tahu sesuatu yang kita tidak bisa ubah.
Inilah saatnya untuk maju dan melupakan…, kita songsong kehidupan yang lebih baik mulai sekarang !!!
Selamat Pagi.
Selamat beraktifitas.
Latest posts by Budi S @ImpianClub (see all)
- Konferensi Regional Pertama SkyWay Capital di Jakarta Indonesia ! 14.12.2019 - Oktober 4, 2021
- Atasi Kebotakan dengan Rekayasa Genetika - Oktober 4, 2021
- Activity EM BAGE, Pak Mardianto Harahap - Oktober 4, 2021
- AQUIX, Ekonomi Hijau - Oktober 4, 2021
- Motivasi Sukses - Oktober 3, 2021