Pertumbuhan Menghasilkan Nilai Tambah dalam Diri dan Organisasi
“Tidak ada rasa nyaman sedang bertumbuh, tidak ada pertumbuhan jika nyaman terus. Harus kuat melawan ketidaknyamanan”
(Bapak Guntur Hamonangan Hasibuan, Production Controller KalTeng)

Rasa Nyaman
Jika dilihat dari sisi harfiah penggunaan kata “rasa nyaman”, merupakan perwujudan yang terbentuk bisa secara otomatis dan tidak otomatis dalam setiap insan manusia. Rasa nyaman sangat dipengaruhi oleh kondisional diri, ilmu, pengetahuan, pengalaman, kondisi keluarga, teman, sahabat dan lingkungan. Penempatan rasa nyaman dalam diri tergantung personil seseorang (hak veto, red: tidak boleh digugat). Jika rasa nyaman itu muncul karena seseorang yang sangat dikagumi, disayangi dan dicintai… sisi positif dan negatifnya tetap selalu ada. Intinya jika rasa nyaman itu sudah muncul, secara otomatis kelemahan dan kekuatan/keyakinan diri muncul dengan sendirinya. Rasa nyaman di sisi dunia kerja dan bermasyarakat, seyogyanya harus dibuang – karena akan melemahkan diri, mengurangi fokus kepada target dan mengurangi ide, pada akhirnya potensi diri cenderung tidak bisa muncul, karena didominasi pengaruh lingkungan yang terjadi.
Prinsipnya atau idealnya : Rasa Nyaman harus dibuang jauh-jauh, baik kepada orang terdekat (sayang, cinta) maupun kepada masyarakat atau lingkungan.

Silahkan dibaca : Kepemimpinan Level 5 itu Apa?…
Tumbuh atau Tidak Tumbuh…
Tumbuh itu identik dengan perubahan ke hal yang positif. Contoh tumbuh dalam hal matematika adanya deret ukur (1, 2, 3, 4,… dst) dan deret eksponensial (1, 2, 4, 8, 16, 32, … dst). Dalam dunia agronomi tumbuh (growth) bisa dicontohkan terjadinya pertambahan tinggi, pertambahan lingkar batang, kenaikan BJR, kenaikan produksi, dll. Atau tumbuh itu bisa juga dicontohkan berubahnya kondisi areal dari areal semak menjadi tidak semak, dari piringan kotor menjadi bersih, dari pokok kuning menjadi hijau, dll.
Pastinya pertumbuhan itu memberikan dampak sesuatu yang baik.

Silahkan baca : Transformasi Penting yang Harus dilakukan Pemimpin !
Kita kembali ke blockquote di atas….
Tulisan saya sebelumnya ada hashtag #SelaluTerancam hampir identik dengan rasa tidak nyaman. Jika kita menkondisikan dalam diri kita selalu merasa tidak nyaman atau selalu terancam, maka kewaspadaan dan kehati-hatian muncul di dalam diri. Kewaspadaan dan kehatian-hatian membuat kita tidak gegabah dalam bertindak.

Diperlukan batasan (koridor) yang harus diikuti, konkrit dalam dunia kerja ada target, ada RKT, ada RKB, ada REKAM, ada RKH, ada Jobdesk, dll. Ini menjadi dasar seorang planters untuk tetap pada koridornya dan fokus terhadap target yang sudah ditentukan. Adanya koridor mempermudah setiap planters untuk melakukan evaluasi secara harian, mingguan, bulanan, triwulan dan semester serta tahunan. Setiap kendala atau masalah yan dihadapi, langsung bisa dibuatkan tindakan perbaikannya (corrective action).








Kesimpulannya:
MAU tumbuh, tidak boleh ada rasa NYAMAN dalam diri.
#KamiMAUKamiJugaBISA – Kami MAU, Kami Juga BISA
#TanpaTAPITanpaNANTI – Tanpa TAPI, Tanpa NANTI
#LandingLanguage – Landing Language
#LandingPosition – Landing Position
#RepairHuman – Repair Human
#SpiderNestStrategic – Spider Nest Strategic
Keren Pak… bisa menjadi referensi bacaan untuk pra trainee di BCU
Silahkan pak, memberikan sesuatu yang bermanfaat – terus saya bangun di sini.
Semoga yang kami impikan di Area 1 bisa terwujud pak. Aamiin.