PDCA review tingkat Area dilakukan pada tanggal 08 Juni 2020, di ruang meeting Area 1 Regional Mentaya :
GMKE :
– Pencapaian bulan Mei 2020, Budget : 102%, 84% Sensus, sd : 95% Budget dan Sensus 105%
– Harvesting Quality menurun dibandingkan dengan bulan lalu.
Penyebabnya : Ha coverage lebih luas (ketelitian menurun).
– Pemupukan Anorganik : 101% dari Budget, Quality : 85.
– Bulan Mei 2020, pengiriman TBS teralokasi ke BMKM – berpengaruh ke Angkutan Jankos.
– Critical Point (support Area Controller) : menyelesaikan target gawangan chemist dan pemupukan organik (terjadi penambahan dari program utama).
Tidak lanjut :
– Alokasi khusus unit Angkut kompos, sudah diatur ditingkat Area 1 melalui Departemen traksi : 10 unit khusus alokasi angkut kompos.
– Follow Up target kuantiti pemupukan Anorganik, target ditanyakan… ke riset.

BAGE
– Produksi: budget 89%, sensus 101%. Masalah output : di bawah 1 ton, HKE 90%. Mempengaruhi percepatan pengejaran target produksi harian.
– Divisi 1 dan 2, budaya panen tuntas dan bersih masih terus ditingkatkan.
– Gulma bambu, lagi progress penuntasan.
– Gawangan chemist: sedang menuju berat.
– Prunning sudah diselesaikan bulan Maret 2020, kondisi figur masih kecil (merana) – pemupukan???…
– Pemupukan, kekurangan TK (cedera dan hamil) – Until diborongkan.
– Performance : fokus di peningkatkan kualitas (disiplin QC, disiplin pemberian denda yang tidak standard, edukasi team).
– Epifit mengganggu pemanen mengeluarkan TBS.
SMNE
– Produksi : sensus 99%.
– Penurunan output terjadi penurunan, tidak terlalu signifikan.
– Underprunning di divisi 1 dan 2 — 20 TK borong, sisa 2 blok.
– Akses A1 dipercepat dengan unit internal Area (CMNT).
– Kualitas kerja merupakan keharusan dan pemberian denda yang tidak standard.
– Pemupukan, perlu percepatan penyemprotan.
– Power Sprayer 2 pcs + Sunchin 1 pcs.
– Standardrisasi rumah BMS, kualitas tabur kurang baik.
– Mitigasi selalu update.
BHJE
– Produksi: pencapaian sensus 89%.
– Gap tertinggi di divisi 2, membangun budaya kerja (panen tuntas dan bersih harga mati).
– Semua pemanen tidak dapat output 1,5 ton akan dipermasalahkan setiap hari.
– Dilibatkan Security setiap hari.
– Sadar kualitas (losses gampang sekali ditemui).
– Tagih quality check, recheck dan denda yang tidak standard.
– On target semprot (langsung ke palungan atau areal semak yang perlu disemprot, bukan target kap) – Kaliberasi Nozzle.
– Produksi… produksi… produksi… TUNTAS dan BERSIH harga mati.
– BMS : fokus perbaiki kaliberasi takaran – melatih tenaga kerja until.
SMRE
– Produksi : budget 90% sd mei, 113% bulan Mei. Sensus 86% sd Mei, 112% bulan Mei sendiri.
– Growth 88% (-12%). Masalah : losses 6%, masih tinggi angka pencurian (0,66 menjadi 0,58 ton/ha, hasil analisa blok rawan vs blok kontrol), pusingan panen masih ditemui di atas 8 hari.
– HKE menjadi masalah rata-rata 86%.
– Semua Supervisi melakukan quality check, harus benar-benar dilakukan dengan jujur dan akurat.
– Efek jera, denda dijalankan.
– Mitigasi selalu di Update, patroli hanya meyakinkan mitigasi kita dirusak atau tidak, membuat susah untuk pelaku kejahatan.
– Upaya peningkatan HKE : jemput bola karyawan yang tidak hadir, kecenderungan signals membuat mereka bergadang (razia untuk pulang agar tidak kesiangan).
– SMRE total pemupukan pocket.
BDME
– Mangkup : mitigasi pasif diaktifkan, rendahan di Q (timbun dan naikkan level tanahnya).
– Area bibitan menjadi prioritas untuk menambah produksi.
– Performance panen penarik di divisi 1 (adanya buah tinggal, mutu buah)
– Produksi: sensus 95%, 88% budget.
– BGS : perhitungan kalibrasi harus jadi fokus, gulma dominan tetap kentosan, pengecekan Nozzle (bobot 20%), kendala PP sering tidak sesuai yang dipesan.
– BMS : TPP poin tidak bisa penuh dan masalah di takaran tabur, APD dan hasil penaburan.
Masukan pak Uki :
– Sharing forum, pengungkit yang belum tepat.
– Lead measure by proses ditentukan.
– TM (Talent Management)
– Rule of the games
Abid Zulfikar
– Komitmen Area 1, keren.
– Notulensi, monitoring tingkat perbaikan.
Masukan tingkat Area untuk semua Estate :
– Kongsi kerja didudukkan dan produktifitas ditingkatkan.
– Disiplin Quality Check dan denda pekerjaan yang tidak standard.
– Fokus check di sepanjang parit, areal pinggiran
– Kondisi dan peta mozaik di Update, sehingga ketepatan eksekusi lebih presisi (temuan pinggiran parit, cenderung masalah).
– Evaluasi master ancak, agar perpindahan ancak tidak terlalu jauh dan produktifitas harian merata.
– Turn Over menjadi fokus perhatian – bangun enggagement (hubungan emosional).