Yth. Bapak Budi Siregar Area Controller Region 1
Berikut saya sampaikan mengenai Critical point preventive high contaminant di BHJE Div2.
Selasa, 16 Juni 2020
Lokasi : BHJE Div 2.
preventive high contaminant adalah sebuah tindakan yang diambil untuk mengurangi atau menghilangkan kemungkinan tingginya kontaminasi di BHJE Div2. Kontaminasi adalah semua material selain janjang dan brondolan yang terkirim ke PKS, seperti tanah, pasir, batu, serasah, bunga jantan dan lain- lain. Sampai dengan HI (16-06-2020) kontaminasi BHJE Div2 (8,41%) jauh dari standar sehingga perlu dilakukanya preventive high contaminant diharapkan mampu menurunkan kontaminasi di BHJE Div2.
Adapun penyebab-penyebab kontaminasi BHJE Div2 tinggi
- Pemanen belum disiplin kutip brondolan dengan Handpicking (kutip jagung)
- Pemanen belum disiplin menggunakan pengki dan masih potong tangkai di TPH.
- TPH belum standar cenderung timbul TPH liar
- Alas karung belum standar
- Kurang disiplin pemanen dan kurang peduli supervisi penggunaan alas karung.
- Pemakaian garuk oleh BM
preventive high contaminant yang harus dilakukan agar kontaminasi di BHJE Div2 berkurang.
- Pemanen melakukan kutip brondolan dengan Handpicking (kutip jagung)
- Pendisipinan Pemanen menggubakan pengki dan potong tangkai di gawangan
- Normalisasi TPH menjadi standar dan tindak TPH liar pemanen
- Standarisasi Alas Karung
- Kepedulian menggunakan alas karung
- Stop BM menggunakan Garuk.
Demikian Kami Sampaikan,tks
m.hasanbasri070795
Latest posts by m.hasanbasri070795 (see all)
- preventive high contaminant di BHJE Div 2 - 24 November 2020
- Klasterisasi Rempes Pelepah di BHJE Div2 - 20 September 2020
Pak Hasan…
Saya tambahin dan lebih sempurnakan. 6 Cara Ampuh mengurangi berat semu (kontaminasi) maksimum 5% :
1. TPH harus ada.
2. TPH harus selalu bersih.
3. Semua TBS di susun di TPH.
4. Potong tangkai tidak di TPH, harus di piringan (langsung V-Cut).
5. 100% berondolan dikutip (Hand picking)
6. 100% pakai pengki.
Jalankan ini secara disiplin dan konsisten, Saya jamin kontaminasii tidak lebih dari 5%.
Kita sudah buktikan, tanya ke Pak Eko Wahyudianto (BDME 2).
Thanks