Engkau seorang yang tangguh,
Engkau seorang yang bijaksana.
Engkau seorang yang riang.
Engkau seorang yang ceria.
Meskipun hati mu hancur,
meskipun jiwa mu menangis,
meskipun tubuh mu lebur seperti bubur,
tapi Engkau tetap berdiri tegak seperti karang yang dihantam ombak.
Banyak cara untuk menyembunyikan keadaan mu, kening dan dahi mu berkerut memikirkan anak-anak mu (TIm)
Walaupun tubuh mu yang luka tidak sempat untuk dibalut tapi Engkau masih berteriak “Bangkit,,,, bangkit,,,, kita bukan pecundang”
Terkadang Engkau datang di saat lapar menjelang, Engkau datang di saat mata mulai terpejam, Engkau pun datang di saat lidah tak bisa mengecap rasa dan Engkau Datang di saat Air mata kesedihan membasahi pipi. Engkau bukan lah sekedar Pimpinan, Engkau Sosok Ayah untuk TIm mu.
Engkau selalu di depan tanpa ada kata mundur walaupun 1 jengkal.
Engkau sosok Pembangkit Daya di saat spirit ini tak berdaya.
Engkat menjadi obat disaat Tim mu sakit.
Slogan Mu Kami MAU, Kami Juga BISA sebagai enegri mu yang terpancar untuk berjuang tiada henti.
Engkau sosok Anugerah Tuhan yang dikirim kepada Kami.
Engkaulah jawaban keresahan hati selama ini.
Engkau simpankan Emas yang mulia di setiap individu yang akan kami ambil disaat engkau tiada.
Engkau siapkan ilmu yang kami harus ambil di saat Engkau pergi.
Engkau sudah siapkan warisan yang indah melebih emas, perak dan intan.
Terima kasih Tuhan, Kau kirim Pimpinan, Ayah, dan Teman seperti Beliau (Budi Siregar AC 1)
Semua orang Sayang Pak AC.
Semua orang sayang Ayah.
Semua orang sayang Kamu bro.
Informasi lengkap mengenai saya, silahkan diklik di sini ya.
(Sumber : Mr. David Randa Kembaren, Asisten SMRE 3)
